Profil Desa Menden

Ketahui informasi secara rinci Desa Menden mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Menden

Tentang Kami

Desa Menden di Kebonarum, Klaten, sukses mengembangkan destinasi agrowisata inovatif WPS UMEN (Wisata Pinggir Sawah Umbul Menden). Desa ini menggabungkan rekreasi air, pesona persawahan, dan pusat kuliner yang digerakkan oleh pemberdayaan pemuda.

  • Konsep Agrowisata Inovatif

    Menden berhasil menciptakan daya tarik unik dengan mengintegrasikan umbul (mata air) dengan lanskap persawahan di sekitarnya, menjadikannya destinasi "Wisata Pinggir Sawah" yang populer.

  • Motor Penggerak Ekonomi Pemuda

    Pengembangan dan pengelolaan ikon wisata desa, WPS UMEN, secara signifikan dimotori oleh organisasi kepemudaan (Karang Taruna), menunjukkan model pemberdayaan generasi muda yang berhasil.

  • Pusat Kuliner Pedesaan

    Desa ini secara cerdas memposisikan dirinya sebagai tujuan wisata kuliner, di mana pengunjung dapat menikmati beragam hidangan dalam suasana pedesaan yang otentik dan indah.

XM Broker

Di tengah konstelasi desa-desa wisata air di Kecamatan Kebonarum, Desa Menden tampil dengan sebuah konsep segar yang membuktikan bahwa inovasi ialah kunci untuk menonjol. Desa ini tidak hanya menjual kejernihan mata airnya, tetapi juga mahakarya agraris yang telah menjadi identitasnya selama berabad-abad: hamparan sawah. Melalui ikon wisatanya, WPS UMEN (Wisata Pinggir Sawah Umbul Menden), Menden secara brilian menyinergikan rekreasi air, keindahan lanskap pertanian dan kekayaan kuliner dalam satu paket pengalaman. Digerakkan oleh semangat dan kreativitas para pemudanya, desa ini telah mengubah potensi yang ada di depan mata menjadi sebuah mesin ekonomi yang dinamis dan berkelanjutan. Profil Desa Menden merupakan kisah tentang bagaimana sebuah desa mampu membaca kekuatannya sendiri dan menciptakan sebuah destinasi yang otentik, relevan, dan berdaya saing tinggi.

Geografi dan Posisi Strategis di Jantung Kebonarum

Desa Menden secara geografis menempati posisi yang sangat sentral di Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten. Luas wilayah desa ini yaitu 120,4 hektare atau sekitar 1,2 kilometer persegi. Sebagian besar dari total luasannya merupakan lahan pertanian produktif, khususnya sawah irigasi teknis yang menjadi tulang punggung perekonomian sekaligus kanvas utama bagi pengembangan agrowisatanya. Keberadaan Umbul Menden dan sumber air lainnya memastikan bahwa lahan pertanian ini mendapatkan pasokan air yang melimpah sepanjang tahun, menjadikannya salah satu area agraris yang paling subur di kawasan tersebut.Posisi sentralnya membuat Desa Menden berbatasan dengan banyak desa penting lainnya di kecamatan ini. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Pluneng dan Desa Karangduren. Di sisi timur, desa ini bersebelahan dengan Desa Basin dan Desa Ngrundul. Sementara itu, batas selatan Desa Menden ialah Kelurahan Gayamprit (Kecamatan Klaten Selatan), dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Malangjiwan. Lokasinya yang dikelipung oleh berbagai desa wisata dan dekat dengan pusat kota Klaten memberikannya keuntungan aksesibilitas yang tinggi bagi para pengunjung.Berdasarkan data kependudukan per Oktober 2025, Desa Menden dihuni oleh sekitar 3.500 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, maka tingkat kepadatan penduduknya mencapai angka 2.907 jiwa per kilometer persegi. Populasi yang besar dan dinamis ini, terutama angkatan mudanya, menjadi aset krusial dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif desa.

WPS UMEN: Ikon Inovasi Agrowisata dan Pemberdayaan Pemuda

Titik balik transformasi Desa Menden menjadi destinasi yang diperhitungkan ialah lahirnya WPS UMEN. Akronim dari Wisata Pinggir Sawah Umbul Menden ini bukan sekadar nama, melainkan sebuah konsep utuh yang menjadi pembeda utama. Jika desa lain menjual kolamnya, Menden menjual pengalaman menikmati kolam dengan pemandangan hamparan sawah yang menyejukkan mata. Konsep ini terbukti sangat berhasil menarik minat wisatawan yang jenuh dengan suasana perkotaan dan mencari ketenangan pedesaan yang otentik.Yang lebih mengagumkan dari WPS UMEN ialah kisah di balik pengelolaannya. Pengembangan dan operasional harian destinasi ini dimotori oleh para pemuda desa yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna. Keterlibatan mereka, mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, hingga promosi dan manajemen, menunjukkan sebuah model pemberdayaan pemuda yang luar biasa. Inisiatif ini tidak hanya memberikan mereka ruang untuk berkreasi dan berinovasi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan sumber pendapatan yang signifikan bagi generasi muda desa.WPS UMEN dirancang untuk memaksimalkan pengalaman agrowisata. Fasilitas utamanya, Umbul Menden, ditata menjadi kolam renang yang bersih dan nyaman untuk semua usia. Namun yang menjadi daya tarik utamanya ialah area sekitarnya. Terdapat jembatan-jembatan kayu dan jalan setapak yang membelah area persawahan, puluhan gazebo yang menghadap langsung ke sawah, serta berbagai titik swafoto (selfie spot) dengan latar belakang pemandangan yang indah. Semua ini dirancang agar pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan agraris yang menjadi jiwa desa tersebut.

Surga Kuliner di Tepi Sawah

Salah satu pilar utama yang menopang keberhasilan WPS UMEN ialah kekuatan kulinernya. Manajemen desa secara cerdas mendedikasikan sebagian besar area wisata untuk menjadi pusat kuliner atau food court yang menampung puluhan pelaku UMKM lokal. Puluhan kios berjejer rapi, menawarkan beragam pilihan menu, mulai dari hidangan berat khas pedesaan seperti sego wiwit dan aneka masakan penyetan, hingga jajanan modern dan minuman kekinian.Keputusan untuk menjadikan kuliner sebagai daya tarik utama terbukti sangat tepat. Banyak pengunjung yang datang tidak hanya untuk berenang, tetapi khusus untuk menikmati santapan di tengah suasana sawah yang asri, terutama pada sore hari. Para pelaku UMKM, yang sebagian besar merupakan ibu-ibu rumah tangga dan pemuda setempat, merasakan dampak ekonomi secara langsung. Keberadaan pusat kuliner ini menciptakan perputaran ekonomi yang masif di dalam desa, memberdayakan masyarakat, dan meningkatkan taraf hidup mereka. Sinergi antara rekreasi air, pemandangan alam, dan kelezatan kuliner inilah yang menjadi formula kesuksesan Desa Menden.

Pertanian sebagai Jiwa dan Pemandangan

Meskipun pariwisata telah menjadi wajah baru Desa Menden, sektor pertanian tetap menjadi jiwanya. Keberhasilan WPS UMEN justru sangat bergantung pada kelestarian dan keindahan lanskap pertanian di sekitarnya. Para petani di Desa Menden, dengan demikian, memegang peranan ganda: sebagai produsen pangan sekaligus sebagai "penjaga pemandangan" yang menjadi aset utama pariwisata. Kesadaran ini mendorong adanya hubungan simbiosis mutualisme antara pengelola wisata dan para petani.Pemerintah desa dan pengelola wisata memastikan bahwa aktivitas pariwisata tidak mengganggu siklus dan produktivitas pertanian. Saluran irigasi tetap dijaga kelancarannya, dan para petani terus didukung untuk menjaga lahannya tetap produktif. Sektor pertanian masih menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi sebagian besar penduduk dan penjamin ketahanan pangan desa. Di Menden, sawah bukan lagi sekadar lahan produksi, melainkan sebuah panggung utama di mana kehidupan ekonomi dan sosial desa dipertunjukkan. Keberhasilan desa ini mengajarkan bahwa pengembangan pariwisata yang paling berkelanjutan ialah yang mampu menghormati dan bersinergi dengan potensi asli yang telah menghidupi masyarakat selama berabad-abad.